DisampaikanOleh : H.A. Taufan Tiro, S.T. Nomor Anggota : A-141 Bismillaahirrahmaanirrahiim, Assalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

O'k welll.. Setelah saya ikut PMII, entah mengapa rasanya pengen ngepost hal yang satu ini. Kelihatannya sepele bukan? tapi yang namanya sejarah siapa yang tau. oleh PMII Rayon Ad-Dakhil FAI UNISDA Lamongan artikel/tulisan yang ada di bawah ini adalah berita harlah PMII yang ke-46, yang saya ambil di website NU Online. "Saat acara peringatan hari lahir Harlah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia PMII ke-46 . Sejumlah tokoh nasional, Angkatan ’66 dan ratusan kader PMII hadir dalam acara yang digelar di Hotel Acacia, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis 20/4. Dalam sambutannya, Gus Dur menegaskan tentang komitmen keindonesiaan & kebangsaan dengan cara mengawal terus Indonesia dengan Islam ala Indonesia. Setelah berbicara panjang lebar, dia bermaksud menutup pidato dengan ucapan "wabillahi taufiq wal hidayah", tapi tiba-tiba dia diam sejenak.... "saya kok mau salah menyampaikan salam penutup, harusnya kan yang khas NU" jelas cucu pendiri NU ini. "dulu ulama-ulama NU, sepakat menggunakan wabillahi taufiq wal hidayah untuk ucapan penutup dan Nahdliyiin wajib mengikuti. tapi setelah musim kampanye pemilu tahun 70-an, Golkar memakai ucapan itu untuk menutup setiap pidato kampanyenya." ungkap Ketua Dewan Syuro PKB ini Nah setelah itu, lanjut Gus Dur, para ulama NU sepakat menggantinya dengan yang lain. muncul ide agar di ganti dengan "Wallahul Muwafiq ila aqwamith Thariq" dari seorang Kiai kharismatik asal Magelang lalu dipakailah hingga kini. "jadi Golkar minjem "wabillahi taufiq wal hidayah" dari NU dan belum dikembalikan hingga saat ini," kata Gus Dur yang diiringi gelak tawa hadirin, termasuk Slamet Effendi Yusuf yang hadir saat itu. "untuk itu saya akhiri dengan wallahul Muwafiq ila aqwamith Thariq," ungkap Gus Dur menyudahi. NU Online. Mungkin kalian menganggap ini konyol, tapi menurut saya tulisan diatas "sesuatu banget". Ok, dan 1 lagi.. tidak tahu ini keawaman, ketidak tahuan, keteledoran entah kesengajaan sering kita mendengar ucapan "illa awamith Thariq" BUKAN "ila". kita mungkin masih awam, tapi kita tak harus terjerumus terlalu dalam oleh keawaman kita bukan? Memang itu suatu hal sepele, tapi ingat Se-Sepele apapun itu hati-hati lho, ntar kalo jadi Sepuluh. Kalo dari segi pandang arti kata ila = ke / menuju illa = kecuali sedang, kalo kita terus-terusan mengucap ataupun menulis "illa awamith Thariq" itu sama hal-nya kita mengucap bahkan mungkin bisa diartikan berdo'a "Kecuali jalan yang lurus" [ Teriak dan katakan OH NOo..!!! ]. jadi arti kalimat wallahul Muwafiq ila aqwamith Thariq ialah "Semoga Allah menuntun kita ke jalan yang paling lurus [ISLAM]". and finally, Alhamdulillah.. kita tahu itu.
ArtikelTerkait Ternyata Wallahul Muwafiq ila Aqwamith Thariq Dicetuskan oleh KH. Ahmad Abdul Hamid Kendal Selain itu, Mbah Moen juga pernah melenggang ke Jakarta sebagai anggota MPR-RI sejak (1987-1998) dari Fraksi Utusan Daerah. Mbah Moen juga salah satu penggerak NU di Jawa Tengah. Di kepengurusan NU Pada 1985-1990, ia menjabat
Wallahul Muwafiq Ila Aqwamith Thariq adalah sebuah kalimat yang sering diucapkan oleh umat Muslim dalam berbagai kesempatan. Kalimat ini berasal dari bahasa Arab yang artinya adalah “Allah yang memberikan bimbingan kepada jalan yang benar”. Kalimat ini memiliki makna yang sangat penting dalam kehidupan seorang Muslim, karena Allah SWT adalah sumber dari segala kebaikan dan bimbingan dalam hidup. Kalimat Wallahul Muwafiq Ila Aqwamith Thariq mengandung makna yang sangat penting dalam kehidupan seorang Muslim. Makna dari kalimat ini adalah bahwa Allah SWT adalah sumber dari segala kebaikan dan bimbingan dalam hidup. Allah SWT memberikan bimbingan kepada umat-Nya untuk menjalani kehidupan dengan baik dan benar. Dalam kehidupan sehari-hari, umat Muslim harus senantiasa mengingat dan memohon bantuan dari Allah SWT untuk mendapatkan keberkahan dalam hidup. Wallahul Muwafiq Ila Aqwamith Thariq juga mengajarkan kepada umat Muslim untuk selalu berpegang pada ajaran Islam yang benar dan mengikuti jalan yang benar. Umat Muslim harus senantiasa mengikuti ajaran Islam dengan tekun dan konsisten agar dapat menjadi manusia yang benar-benar taat kepada Allah SWT. Keutamaan Mengucapkan Wallahul Muwafiq Ila Aqwamith Thariq Mengucapkan kalimat Wallahul Muwafiq Ila Aqwamith Thariq memiliki keutamaan yang sangat besar dalam Islam. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa siapa saja yang mengucapkan kalimat ini sebanyak tiga kali setiap pagi dan petang, maka Allah SWT akan memberikan bimbingan-Nya kepada orang tersebut dan melindunginya dari segala bahaya dan kejahatan. Mengucapkan kalimat Wallahul Muwafiq Ila Aqwamith Thariq juga dapat membantu umat Muslim dalam memperkuat iman dan taqwa. Dengan mengingat dan memohon bantuan dari Allah SWT, umat Muslim akan lebih mudah untuk menjalani kehidupan dengan penuh keikhlasan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Kesimpulan Wallahul Muwafiq Ila Aqwamith Thariq adalah sebuah kalimat yang memiliki makna yang sangat penting dalam kehidupan seorang Muslim. Kalimat ini mengajarkan kepada umat Muslim untuk selalu berpegang pada ajaran Islam yang benar dan mengikuti jalan yang benar. Mengucapkan kalimat Wallahul Muwafiq Ila Aqwamith Thariq juga memiliki keutamaan besar dalam Islam, karena dapat membantu umat Muslim dalam memperkuat iman dan taqwa. Oleh karena itu, sebagai umat Muslim kita harus senantiasa mengingat dan mengucapkan kalimat ini dalam kehidupan sehari-hari. Pos terkaitBahasa Daerah Sunda Sampai Berjumpa LagiBeberapa Pengertian dan Fungsi Array yang Benar Terdapat PadaPeristiwa Tertariknya Partikel Koloid oleh Medan Listrik DisebutPada Tahun 1770 Inggris Mengakui Haknya atas Benua Australia MelaluiBerikut Bukan Faktor Pendorong Pembangunan Ekonomi AdalahMengapa Kita Harus Bernegosiasi dengan Santun?
Aku berkata, “Wahai Rasulullah, apa yang harus aku lakukan jika aku menemui zaman seperti itu?”Beliau bersabda, ”Dengarlah dan ta’at kepada pemimpinmu, walaupun mereka menyiksa punggungmu dan mengambil hartamu. Wallahul Muwafiq ila Aqwamith Thariq . Helmi Abu Bakar el-langkawi. Staf Pengajar Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga

والله الموفق إلى أقوم الطريق Wallahul Muwaffiq ila Aqwamit Tharieq Assalamu'alaikum wahai para sahabat~ Kalimat penutup pidato dan surat-menyurat khas warga NU sebelum salam penutupan. Arti harfiahnya “Allah adalah Dzat yang memberi petunjuk ke jalan yang selurus-lurusnya.” Istilah ini diciptakan oleh KH Ahmad Abdul Hamid dari Kendal, Jawa Tengah. Sebelum menciptakan kalimat Wallahul muwaffiq ila aqwamit-tharieq, Kiai Ahmad telah menciptakan istilah Billahit taufiq wal-hidayah. Namun karena Billahit taufiq wal hidayah kemudian digunakan oleh hampir semua kalangan umat Islam, maka ia merasa kekhasan untuk orang NU tidak ada lagi. Untuk itu ia menciptakan istilah baru, Wallahul muwaffiq ila aqwamit tharieq yang dirasakan cukup sulit ditirukan oleh orang non-NU. KH Ahmad Abdul Hamid adalah salah satu ulama kharismatik di Jawa Tengah. Ia merupakan pengasuh Pondok Pesantren al-Hidayah dan Imam Masjid Besar Kendal. Karena peran dan ketokohannya, masyarakat Kendal menyebutnya sebagai “Bapak Kabupaten Kendal”. Kiprah Kiai Ahmad, demikian panggilannya sehari-hari, di lingkungan NU dimulai dari tingkat daerah sampai PBNU. Beberapa posisi penting di NU yang pernah didudukinya adalah Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Kendal, Wakil Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah, Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah dengan Katib KH Sahal Mahfudz, dan terakhir sebagai Mustasyar PBNU. Ia juga tercatat sebagai distributor majalah Berita NO, yang terbit tahun 1930an. Dalam sebuah tulisan, Kiai Sahal Mahfudz menyebutkan bahwa Kiai Ahmad menyimpan dokumen-dokumen majalah NU seperti Buletin LINO Lailatul Ijtima' Nadhlatoel Oelama Kiai Ahmad termasuk sangat produktif menulis dan menerjemahkan kitab-kitab. Kitab-kitabnya umumnya ditulis dalam bahasa Jawa dengan tulisan Arab Pegon. Salah satu tulisannya yang cukup fenomenal adalah terjemahan Qanun Asasi Hadlratus Syech KH Hasyim Asy’ari yang ia terjemahkan atas permintaan Sekretaris Jenderal PBNU Prof. KH Saifudin Zuhri. Terjemahan tersebut telah dimulai oleh KH Mahfud Sidiq, tetapi tidak selesai sehingga PBNU meminta Kiai Ahmad untuk menyelesaikannya. Terjemahan itu oleh Kiai Ahmad dinamakan Ihyau Amalil Fudlala’ Fi Tarjamati Muqaddimatil Qanunil Asasi li-Jam’iyati Nahdlatil Ulama. KH Ahmad Abdul Hamid wafat pada 14 Februari 1998 bertepatan dengan 16 Syawal 1418 H. Sumber Ensiklopedi NU ditulis ulang oleh ~ Pak Rt sumber Ensiklopedi NU Islam BeritaIslami Sunnah Qur'anHadist Tuntunan Islamnusantara PIN BelaIslam Aqidah ASWAJA pejuangislamnusantara Pak Rt Salah Satu Penggiat Sosial Media, yang selalu mengedepankan informasi benar terpercaya. sebagai wahana Dakwah dan memerangi HOAK .

bkS0. 453 24 163 243 279 393 491 303 116

arti wallahul muwafiq ila aqwamith thariq